Manfaat Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan
kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal,
maka dia berpuasa seperti setahun
penuh,” (HR. Muslim).
Sungguh beruntung sekali jika kita dapat
melaksanakan puasa enam hari di bulan
Syawal. Ini sungguh keutamaan yang luar
biasa, saudaraku. Marilah kita melaksanakan
puasa tersebut demi mengharapkan rahmat dan
ampunan Allah.
Yang harus kita perhatikan adalah lebih baik
bagi seseorang yang masih memiliki
qodho’ (tanggungan) puasa Ramadhan untuk
menunaikannya daripada melakukan puasa
Syawal. Karena tentu saja perkara yang wajib
haruslah lebih diutamakan daripada perkara
yang sunnah.
Alasan lainnya adalah karena dalam hadits di
atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengatakan, “Barangsiapa berpuasa
ramadhan” . Jadi apabila puasa ramadhannya
belum sempurna karena masih ada tanggungan
puasa, maka tanggungan tersebut harus
ditunaikan terlebih dahulu agar mendapatkan
pahala semisal puasa setahun penuh.
Apabila seseorang menunaikan puasa syawal
terlebih dahulu dan masih ada tanggungan
puasa, maka puasanya dianggap puasa sunnah
muthlaq (puasa sunnah biasa) dan tidak
mendapatkan ganjaran puasa syawal karena
kita kembali ke perkataan Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam tadi, “Barangsiapa berpuasa
ramadhan.” (Lihat Syarhul Mumthi’ , 3/89, 100)
Ibnu Rojab rahimahullah menyebutkan
beberapa manfaat puasa enam hari di bulan
Syawal, di antaranya:
1. Berpuasa enam hari di bulan Syawal
setelah Ramadhan akan menyempurnakan
ganjaran berpuasa setahun penuh.
2. Puasa Syawal dan puasa Sya’ban seperti
halnya shalat rawatib qobliyah dan
ba’diyah. Amalan sunnah seperti ini akan
menyempurnakan kekurangan dan cacat
yang ada dalam amalan wajib. Setiap
orang pasti memiliki kekurangan dalam
amalan wajib. Amalan sunnah inilah yang
nanti akan menyempurnakannya.
3. Membiasakan berpuasa setelah puasa
Ramadhan adalah tanda diterimanya
amalan puasa Ramadhan. Karena Allah
Ta’ala jika menerima amalan hamba,
maka Dia akan memberi taufik pada
amalan sholih selanjutnya. Sebagaimana
sebagian salaf mengatakan, “Balasan dari
amalan kebaikan adalah amalan kebaikan
selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan
kebaikan lalu dia melanjutkan dengan
kebaikan selanjutnya, maka itu adalah
tanda diterimanya amalan yang pertama.
Begitu pula orang yang melaksanakan
kebaikan lalu dilanjutkan dengan
melakukan kejelekan, maka ini adalah
tanda tertolaknya atau tidak diterimanya
amalan kebaikan yang telah dilakukan.”
4. Karena Allah telah memberi taufik dan
menolong kita untuk melaksanakan puasa
Ramadhan serta berjanji mengampuni
dosa kita yang telah lalu, maka hendaklah
kita mensyukuri hal ini dengan
melaksanakan puasa setelah Ramadhan.
Sebagaimana para salaf dahulu, setelah
malam harinya melaksanakan shalat
malam, di siang harinya mereka berpuasa
sebagai rasa syukur pada Allah atas taufik
yang diberikan. (Disarikan dari Latho’if Al
Ma’arif , 244, Asy Syamilah). [muslim]

Diposting oleh Abu Jundi — Minggu, 11 Agustus 2013

Belum ada komentar untuk "Manfaat Puasa Enam Hari di Bulan Syawal"

Tambahkan komentar anda :

Silakan tulis Komentar anda ...

Arsip Blog

Info Lowongan Kerja Solo Raya 2012