Gerhana Bulan Jangan Dimaknai Pertanda Musibah

JAKARTA - Gerhana bulan akan terjadi dini hari nanti mulai pukul 01.23 WIB hingga 05.02 WIB. Fenomena alam ini bisa dilihat secara kasat mata di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Papua.

Menanggapi hal tersebut, PBNU mengajak masyarakat menanggapi fenomena ini sebagai bukti kekuasaan Tuhan. Gerhana bulan adalah fenomena astronomis biasa dan tak ada hubungannya dengan musibah.

Hal ini dikatakan Ketua Lajnah Falakiah PBNU KH Ghozalie Masroeri untuk menghindari kesesatan nalar tentang cerita-cerita rakyat yang mengatakan bahwa akan terjadi sebuah musibah ketika fenomena gerhana terjadi.

"Terjadinya gerhana bulan dan matahari itu tak ada hubungannya dengan kematian, kesengsaraan, dan musibah. Itu adalah peristiwa astronomis, peristiwa alam yang menunjukkan bukti kekuasaan Allah dan harusnya dapat meningkatkan keimanan kita," ujarnya kepada okezone, Rabu (15/6/2011).

Kiai Ghozalie juga menganjurkan, sesuai dengan ajaran agama, setiap orang yang melihat gerhana bulan untuk melakukan salat sunah dua rakaat. Sambil bercanda dia juga mengatakan bahwa gerhana bulan ini tak ada hubungannya dengan kejadian yang terjadi akhir-akhir ini, apalagi kasus Nazaruddin.

"Lalu untuk yang melihat gerhana bulan itu diimbau untuk melakukan salat sunah gerhana dan melakukan kepedulian sosial, misalnya bersedekah. Jadi ini tak ada kaitannya dengan yang terjadi akhir-akhir ini, apalagi soal Nazarudin," candanya. 

Sumber : Okezone.com
Diposting oleh Abu Jundi — Rabu, 15 Juni 2011

Belum ada komentar untuk "Gerhana Bulan Jangan Dimaknai Pertanda Musibah"

Tambahkan komentar anda :

Silakan tulis Komentar anda ...

Arsip Blog

Info Lowongan Kerja Solo Raya 2012